Jumat, 21 Juni 2013

Surat Untuk Bung Karno - Indonesia Kaya, Pemuda Bertindak


Indonesia Kaya, Pemuda Bertindak
Cimahi, 21 Juni 2013

Putra Indonesia Bung Karno
Di setiap sudut daerah di Indonesia

Assalamualaikum, wr. wb.,
Teringat kutipan Pidato Bung Karno di semarang 29 Juli 1956 "Negeri kita kaya, kaya, kaya-raya, Saudara-saudara. Berjiwa besarlah, berimagination. Gali ! Bekerja! Gali! Bekerja! Kita adalah satu tanah air yang paling cantik di dunia", akan mengingatkan kita betapa kita mempunyai tanah air yang begitu mewah dengan di kelilingi dengan kecantikan panorama alami maupun dengan suku dan budaya yang melimpah. 

Tanah yang terbentang dengan suburnya, laut yang mengombak di pantai dengan kesederhanaannya, gunung-gunung menjulang dengan keindahan dari kaki hingga ke puncaknya, aneka budaya yang mengisyaratkan kita untuk mempertahankan kesatuan, serta keindahan lainnya yang membuat kita percaya bahwa tangan Tuhan menciptakan karya indahnya sepanjang lautan dan pulau-pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.

Tapi sayang Bung, keindahan ini bukannya semakin eksotik melainkan semakin terjamahi oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab. Keindahan gunung kita banyak yang di coret-coret oleh orang-orang yang mengaku pendaki sejati, tanah kita yang amat subur ini di rusakan oleh pengaruh limbah yang tidak dapat di- urai, begitu juga pantai dan laut yang sebagian orang semena-mena merusak habitat penyu atau membuang sampah seenaknya.

Itu baru sebagian Bung, ada lagi yang membuat tanah air kita semakin miris. Orang-orang yang mencari nafkahnya melalui keindahan tanah air kita. Tapi mereka bukannya memperbaiki atau memanfaatkan secara positif sumber daya, melainkan merusak bahkan memperparah keadaan. Orang-orang ini mencari sesuap nasi untuk menyambung hidup dengan mengeruk gunung, menambah pasokan limbah, belum lagi kemacetan dan polusi yang semakin meraja lela.

Ohh ada beberapa yang ingin aku sampaikan Bung, ketika yang miskin semakin miskin, ternyata para pemegang kekuasaan banyak yang mengambil harta dengan kepintaran mereka. Orang-orang menyebutnya korupsi. Bung, aku sangat membenci mereka, kenapa mereka tega melihat penderitaan kami sedangkan mereka ada dalam kemewahan hasil curian, mereka menafkahi keluarga dengan uang haram dan korupsi bukannya semakin berkurang melainkan semakin menjadi-jadi dan bahkan dijadikan pekerjaan utama. Dan satu lagi Bung, beberapa hari lalu negara kita dilema akan kenaikan harga BBM dan pemberian BLSM. Dari Sumatra hingga Papua melakukan aksi, niatnya sih baik. Tapi kenapa mereka malah merusak sarana dan prasarana yang ada, hingga nantinya akan menjadikan sulit untuk kita sendiri. Tapi aksi mereka membuat rakyat menjadi terharu, menyumbang doa karena nantinya itu untuk mereka juga. Serta yang paling mengenaskan Bung, ketika saya menonton berita saat pejabat melaksanakan rapat Paripurna, mereka dengan santainya tertawa dan meledek bahan yang mereka rapatkan, sedangkan hal itu menentukan Indonesia ke depannya dan apakah mereka tidak melihat setidaknya di balik tembok itu, ada ratusan atau mungkin ribuan yang sedang melakukan aksi tanpa senyum sedikitpun, demi keseriusan masa depan negara.

Tapi Bung, saya kerap kali mendengar kutipanmu yang dipakai oleh jutaan manusia yaitu "Seribu orang tua hanya dapat bermimpi, satu orang pemuda dapat mengubah dunia." Saya sebagai pemuda tidak bisa hanya berdiam diri serta bertopang dagu tanpa melakukan tindakan apapun demi masa depan negara, teman-temanku juga begitu. Dari berbagai pelosok berlomba menjadi cerdas, menjadi yang terdepan, memperhatikan serta menyumbangkan waktu, pikiran, tenaga dan finansial mereka demi kemajuan tanah air kita. Banyak juga komunitas maupun organisasi yang bergerak menyelamatkan serta kegiatan atau event untuk pendobrak semangat dan cambukan motivasi bagi rakyat terutama pemuda. Mulai dengan perbaikan alam, menjaga kelestarian dan hebatnya banyak kegiatan yang bertujuan meningkatkan ekonomi, sosial dan politik dengan cara yang seharusnya.

Bung, di kala negara ini semakin tirinjak namun kami sebagai pemuda menyingkirkan serta mengangkat harga diri bangsa. Kami tidak mau atas perjuangan pahlawan berakhir seperti bangkai yang tidak ada harganya. Ini tanah kami bung, ini rumah kami! Bung, semoga semakin banyak orang yang peduli dan bertidak menyelamatkan negara ini, sebelum terjatuh semakin dalam.
Amin...
#suratuntukbung
filmsukarno.com

Wassalamualaikum, wr. wb.,

Dita Wahyuningtyas



Selasa, 04 Juni 2013

Berlakon Pada Pecahan Kaca

"Pranggg..." suara cermin jatuh dan meninggalkan pecahan yang sangat membahayakan, Agrista memperhatikan dalam-dalam kaca yang awalnya sebuah bantuk segi empat yang berukuran kurang lebih 60 cm kini telah hancur manjadi beberapa bagian.
"Cukup, sudah cukup!" ia meneriaki dirinya sendiri,kepalanya berdenyut karena darah pada nadinya telah lari menuju kepalanya.
Ia keluar dari kamar mandi sambil membawa fotonya. Di dalam bingkai terlihat ia sedang berlakon menjadi salah satu peran perempuan Jawa, seperti pemain teater.
Lalu ia duduk pada salah satu sisi tempat tidur dan menatap lekat-lekat foto tiga tahun yang lalu, saat ia masih menjadi siswi di salah satu sekolah swasta ternama di Jakarta. Dengan matanya yang berbinar ia berkata dengan lirih, "Kamu memang Agrista, Agrista yang siap menjadi apa saja. Tapi bukan berarti dia dapat mempermainkan seorang pemain teater. Aku lebih lihai dari padanya, biar saja dia memulai hidup sengan perempuan itu. Aku lebih kuat, aku akan bersandiwara di depan pernikahannya besok, lihat saja!" Agrista bangkit mengambil gaun pesta yang sudah ada di tempatnya.
Ia tepat berada di kepingan pecahan kaca tadi, pantulan dirinya menjadi beberapa bagian yang saling memberika sudut pandang yang berbeda antara satu pecahan dengan pecahan yang lain. Agrista mencoba menatapnya kembali lekat-lekat. Tiba-tiba ia menangis tersedu-sedu, sangat pedih bila di dengarkan. Dan tidak lama kemudian ia tertawa amat keras, lalu diam dan ia duduk di dekat pecahan kaca itu, tanpa takut akan melukai kulit mulusnya. “Vin, aku ikhlas, sungguh ihklas. Lihat, aku tegar. Aku tidak akan lagi menangis dan mencampuri urusanmu. Besok terakhir aku melihat kamu dengannya, dengan wanita yang sesuai dengan agamamu dan semoga Tuhan memberkatiku. Aku ikhlas vin”.
Agrista tersenyum manis, walau wajahnya amat memilukan bila di lihat dengan seksama. Dirapihkannya pecahan kaca tersebut. Tanpa sengaja ibu jarinya menjadi korban pecahan kaca, ia tidak menggubris, tetap di rapihkannya. Dalam sisi kaca yang lain telihat, pipinya kembali basah oleh tangisan pilunya dengan darah di ibu jarinya.

Cimahi
24 April 2013

Kamis, 30 Mei 2013

NOSTALGIA 2 "LKS NASIONAL 2011" ..

Kalau yang ini nostalgia ke dua, kebayang nggak sih di suruh ikut lomba yang sama sekali bukan di bidang kamu. Nyampe sana kamu cuma bisa bengong dan sudah di mindset bahwa kamu pasti juara terakhir-karena ini lomba tingkat Nasional. Alhasil doa dari orang tua, suatu mukjizat saya mendapatkan juara HARAPAN 2 tingkat Nasional bid. Caring (Pekerja Sosial).Ya Allah, saya benar-benar mendapatkan karunia besar saat itu.
Belum lagi guru pembimbing saya yang tidak pernah lelah mencambuk motivasi untuk saya "kita hanya berusaha, Allah yang menentukan", jelasnya saat kita harus ke Senayan dari Slipi dengan busway dan berjalan kaki.
Dan yang lebih luar biasanya lagi, saya menjadi bersahabat dengan mereka. Terima kasih sahabat-sahabat Caring LKS Nasional 2011, saat ini saya akhirnya meneruskan perjuangan di bidang Psikologi, ini berkat kalian :')
Dan kemenangan ini saya berikan untuk orang tua saya, adik-adik sebagai contoh, guru pembimbing saya Pa Hendra Ibadurahman, dan seseorang yang di belakang saya ka Gilang yang menemani dan memotivasi via phone saat itu.
-MAN JADDA WA JADDA




 Syukur Alhamdulillah ....
 Di pasangkan mendali oleh bapak MENDIKBUD :))
 Lima besar nasional :))
 Saya bisa seperti itu karena kalian, Aisyah dari Jakarta, Monica dari Menado, Silvi dari Bandung dan mbaa Ridho dari Jawa Tengah..
 Terimakasih atas kesempatannya ya Allah..
Foto dengan semua peserta LKS Nasional dan guru pembimbing, sayang Aisyahnya belum datang, padahal tuan rumah :D
 Teman satu kamar, Indri anak akutansi Palembang.. Aku kangen bangett, sayang sama Tari anak cooking   yang dari Makasar, sayang ngga ada fotonya.
 Liburan dulu di DUFAN, ada Pandu satu bidang caring asal Jogja :D
 Ini dia, Pa Hendra Ibadurahman, guru kece low profile sebagai pembimbing aku yang di sangka pacar :D
Abis masih muda sih hihi
Dan satu lagi, dari awal yang selalu membantu aku, ka Abi sama sama dari Banten, tapi dia Nautica/Pelayaran. Hebat yah, makasih banyak kakak :D
Teman-teman LUAR BIASA :)



Sumber: http://www.ditpsmk.net/?page=news;MTEwNQ==

Berdasarkan Surat Keputusan No. 024508/D/KP/2011, tentang Penetapan Pemenang Lomba Kompetensi Siswa Tingkat Nasional XIX Tahun 2011

NoBidang LombaPeringkatPesertaAsal SekolahPropinsi
1Autobody RepairIJuanda AliSMK Negeri 26 JakartaDKI Jakarta
IIAndri Janarko PutroSMK Negeri2 DepokDI Yogyakarta
IIIFebri HermawanSMK Swasta Tunas Pelita BinjaiSumatera Utara
H.IMirwandiSMK Negeri 5 MakassarSulawesi Selatan
H.IIAbdul RosidSMK Negeri 1 Jetis, MojokertoJawa Timur
2Automobile TechnologyIAchmad Maulana YasinSMK Negeri 5 SurabayaJawa Timur
IIHadi FirmansyahSMK Negeri 5 JakartaDKI Jakarta
IIIEgy Mohammad IqbalSMK Negeri 6 BandungJawa Barat
H.ISigit Diki MurdiyantoSMK Negeri 5 SurakartaJawa Tengah
H.IIRisalSMK Negeri 5 MakassarSulawesi Selatan
3Industrial ControlI
II
IIISulistiyonoSMK Tunas Harapan PatiJawa Tengah
H.I
H.II
4ChemistryILukman NurhakimSMK Caraka Nusantara JakartaDKI Jakarta
IINanda FadriansyahSMK Negeri 2 PekanbaruRiau
IIIZaheidy Hikmaturramadhani PutriSMTI YogyakartaDI Yogyakarta
H.IAsep Firman NugrahaSMK Negeri 13 BandungJawa Barat
H.IISeptian NugrohoSMTI MakassarSulawesi Selatan
5Mobile RoboticsI
I
IIIta Masyita KerincianiSMK Negeri 5 MakassarSulawesi Selatan
IIFahrul AliSMK Negeri 5 Makassar
IIIAhmad ArwanSMK Tunas Harapan PatiJawa Tengah
IIIAdhi Lestari SMK Tunas Harapan Pati
H.IM. Hafris MakmurSMK Negeri 1 BatamKepulauan Riau
H.IErie SaputraSMK Negeri 1 Batam
H.II
H.II
NoBidang LombaPeringkatAsal SekolahPropinsi
6Mould MakingIMunawarSMK Negeri 26 JakartaDKI Jakarta
IIZendy Agus PratamaSMK Negeri 1 Singosari MalangJawa Timur
IIISusantoSMK Negeri 4 Kota TangerangBanten
H.IArif PurwantoSMK Warga SurakartaJawa Tengah
H.IIRendi RamadhanSMK Negeri 6 BandungJawa Barat
7Patern MakingIYanto RudiantoSMK Negeri 6 BandungJawa Barat
IICatur SarmiyantoSMK Negeri 2 KlatenJawa Tengah
IIILukman FajrySMK Negeri 26 JakartaDKI Jakarta
H.ISelamet HariyadiSMK Negeri 1 Grati, PasuruanJawa Timur
H.IIRimba PrasetiaSMK Negeri 1 BatamKepulauan Riau
8RefrigerationIAchmadiSMK Negeri 2 KendalJawa Tengah
IIAnggiat MajayaSMK Negeri 4 JakartaDKI Jakarta
IIIKoko Indra KusumaSMK Negeri 1 Percut Sei TuanSumatera Utara
H.IIsmail JufriSMK Negeri 5 MakassarSulawesi Selatan
H.IIGustanto Dwi PrasetyoSMK Negeri 4 PontianakKalimantan Barat
9WeldingIAsrofi Andhika SufaSMK Negeri 1 Pungging, MojokertoJawa Timur
IIEpenus TaboSMK Negeri 3 JayapuraPapua
IIIEko HandokoSMKS Pasundan 2 Kota SerangBanten
H.IRian H. SabandarSMK Negeri 4 AmbonMaluku
H.IIBambang HermantoSMK Negeri 53 JakartaDKI Jakarta
10CNC MillingIAvin PurwokoSMK Warga SurakartaJawa Tengah
II---
III- --
H.I- --
H.II- - -
11Production MachineISutrisnoSMK Negeri 2 WonogiriJawa Tengah
IIAjie Nur SaidSMK Negeri 26 JakartaDKI Jakarta
IIIAmbar FadholiSMK Negeri 2 YogyakartaDI Yogyakarta
H.IArlando RondonuwuSMK Negeri 2 ManadoSulawesi Utara
H.IIDwi Rahmad IsmailSMK Negeri 1 Cikarang BaratJawa Barat
12Electrical Instalation/Commercial WiringIHenry Yuman DarmawanSMK Negeri 2 Kota SerangBanten
IIHilman RifaldillahSMK Negeri 5 JakartaDKI Jakarta
IIIAndika Adi S.Lampung
H.IM. Andy SaputroSMK Muhammadiyah PekalonganJawa Tengah
H.IIBisranda Masdika NasutionSMK Negeri 2 LangsaAceh
13BricklayingINachrowiSMK Negeri 3 SemarangJawa Tengah
IIRahmat HamdaniSMK Negeri 1 SukabumiJawa Barat
IIITajuddinSMK Negeri 5 MakassarSulawesi Selatan
H.IDwi SetiawanSMK Negeri 2 SamarindaKalimantan Timur
H.IINoortika Prio BigmantoroSMK Negeri 1 Jenangan, PonorogoJawa Timur
14JoineryIYoki Agung NugrohoSMK Negeri 1 Jenangan, PonorogoJawa Timur
IIArif Rahman HakimSMK GKE Mandomai Kalimantan Tengah
IIIMulyantoSMK Negeri 2 SalatigaJawa Tengah
H.IDesmar Tulus HutaSMK Swasta Putra Anda BinjaiSumatera Utara
H.IIZulheri AntoSMK Negeri 1 Nagan RayaAceh
15PlumbingINungki Yappy PrakosoSMK Negeri 1 BlitarJawa Timur
IIAnwar AnsoriSMK Negeri 6 BandungJawa Barat
IIIDaniel TriyonoSMK Negeri 2 SurakartaJawa Tengah
H.IFajar AhmadSMK Negeri 1 JakartaDKI Jakarta
H.IIKadek DwijayaSMK Negeri 1 DenpasarBali
16Carpentry/Cabinet MakingIAgus MujionoSMK Negeri 1 PacitanJawa Timur
IIRizky Ade RiantonoSMK Negeri 4 JakartaDKI Jakarta
IIIFitri NuryadiSMK Negeri1 DlingoDI Yogyakarta
H.I- - -
H.IITri GustamaSMK Negeri 1 SukabumiJawa Barat
17Wall and Floor TilingIFajar Juli Eko PratomoSMK Negeri 4 JakartaDKI Jakarta
IIAkhmad KholidSMK Negeri 2 KandanganKalimantan Selatan
IIIEdi HartonoSMK Negeri 1 Jenangan, PonorogoJawa Timur
H.IEndang HadiSMK Negeri 1 SukabumiJawa Barat
H.III Wayan WidianaSMK Negeri 1 DenpasarBali
18PrintingILutfi Ananda SSMK Grafika Desa PuteraDKI Jakarta
IIFredy ArsonoSMK Negeri 11 SemarangJawa Tengah
III- - -
H.I- - -
H.IIYusuf Effri Prastyo BudiSMK Negeri 4 MalangJawa Timur
19Graphic Design TechnologyIBascara IsvansonSMK Negeri5 YogyakartaDI Yogyakarta
IIWahyu Rizal Yoga P.SMK Negeri 9 SurakartaJawa Tengah
IIIShobirinSMK Negeri 2 BanjarmasinKalimantan Selatan
H.ISeptian SaputraSMK Negeri 1 MuntokBangka Belitung
H.IIMuhammad Fachru Rozi GintingSMK Negeri 10 MedanSumatera Utara
20IT/Software Application IBagus CahyonoSMK Telkom Sandhy Putra MalangJawa Timur
IIEndang Nur Puji Kusuma WardaniSMK Negeri 2 DepokDI Yogyakarta
IIIAgustinus SukantoSMK Immanuel PontianakKalimantan Barat
H.IAinurrofiqqurrohmanSMK Negeri 24 JakartaDKI Jakarta
H.IISusan SuprawiroSMK Negeri 1 PangkalpinangBangka Belitung
21CADD Building (Auto CAD)IIrfan MaulanaSMK Negeri 1 CirebonJawa Barat
IIAdnan SuryanaSMK Negeri 2 MakassarSulawesi Selatan
IIIMuhammad MuklisSMK Negeri 2 SurakartaJawa Tengah
H.IDanisaputra PratamaSMK Negeri 26 JakartaDKI Jakarta
H.IIChristian KorompisSMK Kr. 1 TomohonSulawesi Utara
22MechatronicsIPutri ChairanySMK Negeri 7 SemarangJawa Tengah
IAly IlyasSMK Negeri 7 Semarang
IIM. Nur Fauzi IbrahimSMK Negeri2 DepokDI Yogyakarta
IIYudik YuliyantoSMK Negeri2 Depok
IIIDidik WahyudiSMK Negeri 1 Jenangan, PonorogoJawa Timur
IIIFurqon Aziz Bahtiar Priyo AmbodoSMK Negeri 1 Jenangan, Ponorogo
H.IAfria Rizki YuandraSMK Negeri 6 PekanbaruRiau
H.IToni Rio NardiSMK Negeri 6 Pekanbaru
H.IIMuhammad Reza PahleviSMK Negeri 56 JakartaDKI Jakarta
H.IIDian AndrianaSMK Negeri 56 Jakarta
23CADD Mechanical EngineeringIMade Rama Pradipta AryaSMK Negeri 1 DenpasarBali
IISofy ArifiandiSMK Negeri 5 SurabayaJawa Timur
IIIAndi PermanaSMK Negeri 2 BandungJawa Barat
H.IFikri HafiziSMK Negeri 2 PangkalpinangBangka Belitung
H.IIFajar BahariSMK Negeri 4 Kota TangerangBanten
24Information Technology/Networking Support IIrwandhi SeptianSMK Negeri 1 CibinongJawa Barat
IIYudi Restu AdiSMK Negeri 2 Bawang BanjarnegaraJawa Tengah
IIISyaiful Mustafa SMK Negeri2 DepokDI Yogyakarta
H.IYudi SetiawanSMK Negeri 1 Kab. PandeglangBanten
H.IIAmirul HaqSMK Negeri 2 TakalarSulawesi Selatan
25Web DesignI
IIAji Gumelar PamungkasSMK Negeri 2 SurakartaJawa Tengah
IIILucky Agus SaputraSMK PGRI 3 MalangJawa Timur
H.I- - -
H.II- - -
26AnimationISaipul RohmanSMKS Bina Informatika Kota TangselBanten
IIDidik IramaSMK Negeri 11 SemarangJawa Tengah
IIILulu Fauziah R.SMK Negeri 41 JakartaDKI Jakarta
H.IFendiSMK Negeri 1 TanjungpinangKepulauan Riau
H.IIDimas Putra Bagus WediSMK Negeri 5 MalangJawa Timur
27Telecom Distribution TechnologyIAldila MuhammadSMK Telkom SP JakartaDKI Jakarta
IIGeri GrehasenSMK Telkom Sandhy Putra PurwokertoJawa Tengah
IIIMisbakhul MunirSMK Telkom Sandhy Putra MalangJawa Timur
H.IEnggar Adi WidodoSMK Negeri 4 BandungJawa Barat
H.IIPrasetyoSMK Swasta Telkom Sandhy PutraSumatera Utara
28Electronic ApplicationIFeryan RomadhonSMK Negeri 2 SurakartaJawa Tengah
IIGigih Lukma PrasetiaSMK Negeri 4 JakartaDKI Jakarta
IIIZulkifli SiregarSMK Negeri 1 Percut Sei TuanSumatera Utara
H.IMuh. Salim MusrahSMK Negeri 5 MakassarSulawesi Selatan
H.IIToni Nur HidayatSMK Negeri 3 PacitanJawa Timur
29Caring (Pekerjaan Sosial)IAisyah Rahma UtamiSMK Negeri 28 JakartaDKI Jakarta
IINovita KolatvekaSMK Negeri 6 AmbonMaluku
IIISilvi Nurafni OctavianiSMK Negeri 15 BandungJawa Barat
H.IRidho Putri MulyaniSMK Negeri 7 SurakartaJawa Tengah
H.IIDita WahyuningtyasSMK Husada Pratama Kt. SerangBanten
30Confectioner/Pastry CookILela NurhasanahSMK Negeri 9 BandungJawa Barat
IIAris Mirzan ZulfikarSMK Negeri 32 JakartaDKI Jakarta
IIIElliesa Oktavia SantosoSMK Negeri 3 MagelangJawa Tengah
H.IAmalia Asri PratiwiSMK Negeri6 YogyakartaDI Yogyakarta
H.IINi Putu Eka SusilawatiSMK Negeri 1 PaluSulawesi Tengah
31Restaurant ServiceIFira LarasatiSMK Negeri 32 JakartaDKI Jakarta
IIYusuf Nur FajarSMK Negeri 3 Kota CilegonBanten
IIIRegina MalanisaSMK Negeri 3 MalangJawa Timur
H.IGede Arif MuliantoSMK Negeri 4 DenpasarBali
H.IIEmma FebyarvitaSMK Negeri 8 MedanSumatera Utara
32CookingIAryantoSMK Negeri 27 JakartaDKI Jakarta
IIBetari Ade PertiwiSMK Negeri 8 MakassarSulawesi Selatan
IIIMochammad Doni SaputraSMK Negeri 2 Boyolangu, TulungagungJawa Timur
H.ITria AnggraeniSMK Negeri 3 CimahiJawa Barat
H.IISlamet RiadiSMK Negeri 3 Kota TangerangBanten
33Ladies DressmakingICucu Niah WindayaniSMK Negeri 3 PatiJawa Tengah
IIYohanaSMK Negeri 4 BanjarmasinKalimantan Selatan
IIIHeni JayantiSMK Negeri 37 JakartaDKI Jakarta
H.IChoirullik UmmahSMK Negeri 1 Buduran, SidoarjoJawa Timur
H.IIAnna PuspitaSMK 3 PalangkarayaKalimantan Tengah
34Ladies and Men's HairdressingIMonica RamadhantiSMK Negeri 27 JakartaDKI Jakarta
IINurjanahSMK Negeri 3 PatiJawa Tengah
IIINeng Dewi PitrianiSMK Negeri 2 Baleendah Jawa Barat
H.IRatna Dwi FebrianiSMK Negeri6 YogyakartaDI Yogyakarta
H.IIMarya TambaySMK Negeri 4 BalikpapanKalimantan Timur
35Beauty Therapy (Skin Care)ITatik SetiawatiSMK Negeri 27 JakartaDKI Jakarta
IIAnnisa Indah Purwati NingsihSMK Negeri 3 MalangJawa Timur
IIIKiki Agus WinarsihSMK Negeri 3 DenpasarBali
H.IErna WatiSMK Negeri 3 SamarindaKalimantan Timur
H.IIMayang SariSMK Negeri 3 Kota TangerangBanten
36Hotel AccommodationIMesi Alia AmandaSMK Negeri 9 BandungJawa Barat
IIKartika Ayu WulandariSMK Negeri 6 SemarangJawa Tengah
IIIRulli KrisnandaSMK Negeri 3 MalangJawa Timur
H.IHendra OktaviantoSMK Negeri 1 Sewon BantulDI Yogyakarta
H.IIHelmi Ardiansyah Putra PratamaSMK Negeri 2 TanjungpinangKepulauan Riau
37Tourist IndustryIFerdius LambokSMK Negeri 57 JakartaDKI Jakarta
IIKomank Arya WidyatmikaSMK Negeri Nusa Tenggara Barat
IIINur LisaniSMK Negeri 4 MakassarSulawesi Selatan
H.INur Aqmarina SanadSMK Negeri 1 GorontaloGorontalo
H.IIZulfikar RachmanSMK Negeri 1 MalangJawa Timur
38SecretaryIAnindya Putri IlmaSMK Negeri 8 JakartaDKI Jakarta
IISilsilya LeeSMK Negeri 1 PekanbaruRiau
IIIWaode Meutia KatrineSMK Negeri 1 MakassarSulawesi Selatan
H.INi Luh Ketut Ratna MarliniSMK Negeri 1 TabananBali
H.IIRien AngelinaSMK Negeri 1 TanjungpinangKepulauan Riau
39MarketingIYeni Andita SariSMK Negeri 18 JakartaDKI Jakarta
IIDestyanie DollythaSMK YP 17 Kota CilegonBanten
IIINindi Cahyo SaputriSMK Negeri 1 MalangJawa Timur
H.IErna Dwi FatmawatiSMK Negeri 1 PatiJawa Tengah
H.IIIis AriskaSMK Negeri1 DepokDI Yogyakarta
40AccountingIHafidatun Nisa'SMK Negeri 1 MalangJawa Timur
IINovi DayaniSMK Negeri 1 TanjungpinangKepulauan Riau
IIISari KurniawatiSMK Negeri1 WonosariDI Yogyakarta
H.INi Putu Novi Sri WidariSMK Negeri 2 DenpasarBali
H.IIRinantiSMK Negeri 1 Slawi Kabupaten TegalJawa Tengah
41NauticaIRahimSMK Negeri 36 JakartaDKI Jakarta
IIKusuma JayaSMK Negeri 1 Mundu CirebonJawa Barat
IIIRano AnditaSMK Negeri 3 PariamanSumatera Barat
H.IRifal HijiraSMK Negeri 4 Bau-BauSulawesi Tenggara
H.IIIkhsan NugrohoSMK Negeri1 TanjungsariDI Yogyakarta
42Post Harvest TechnologyIRiska FitriawatiSMK Negeri 1 CibadakJawa Barat
IIFirdaus Puji SSMK Negeri 1 Purwosari, PasuruanJawa Timur
IIIAditio AnggoroSMK Negeri 2 MetroLampung
H.IWindu Tri PangestutiSMK Negeri 1 Salam Kabupaten MagelangJawa Tengah
H.IIIrmadani SianuriSMK Negeri 63 JakartaDKI Jakarta
43FisheryIAdhib Regar WiedharmawanSMK Muh. 2 Mertoyudan Kabupaten MagelangJawa Tengah
IIBachtiar SuliyantoSMK Negeri 36 JakartaDKI Jakarta
IIINurul QomariyahSMK Negeri 1 Prajekan, BondowosoJawa Timur
H.ISelviani MallataSMK Negeri 4 JayapuraPapua
H.IISutrisnoSMK Negeri 1 Tapin SelatanKalimantan Selatan
44AgronomyIFatkur Rozi SulistiyoSMK Negeri 1 Bawen Kabupaten SemarangJawa Tengah
IIAsep SupiandiSMK Negeri 1 Pacet CianjurJawa Barat
IIIWahyonoSMK 1 Talawang Kalimantan Tengah
H.IOkti MalasariSMK Negeri 1 Pasir PenyuRiau
H.IIWiwit NoviyantiSMK Negeri 2 Kab. LebakBanten
45Lifestock/Animal HusbandryISupriyantiSMK Negeri 1 Mojosongo BoyolaliJawa Tengah
IIRiszki SetiawanSMK Negeri 1 T.Bawang TengahLampung
IIIAlex RianaSMK Negeri 1 KuninganJawa Barat
H.IMuhammad Mimfaijul KowimSMK Negeri 1 Sukorambi, JemberJawa Timur
H.IIBudi PurnomoSMK Negeri1 Pandak BantulDI Yogyakarta
46Wood CraftIIdik MisdiyonoSMK Negeri 9 SurakartaJawa Tengah
IIRiki KuswendiSMK Negeri Nawangan, PacitanJawa Timur
IIII Komang KertayasaSMK Negeri 2 SukawatiBali
H.IAgus NugrohoSMK Negeri 1 KalasanDI Yogyakarta
H.IIMuhammad Mi'raz MaulanaSMK Negeri 58 JakartaDKI Jakarta
47Leather CraftIAsty YustianySMK Negeri 14 BandungJawa Barat
IIDani DwinartoSMK Negeri 5 YogyakartaDI Yogyakarta
IIIAnton SubrotoSMK Negeri 1 PacitanJawa Timur
H.IAkbar TanjungSMK Negeri 2 Somba OpuSulawesi Selatan
H.IIM. Faisal FathurahmanSMK Negeri 5 MataramNusa Tenggara Barat
48JewelleryITopik HidayatSMK Negeri 58 JakartaDKI Jakarta
IIDwi KusnadiSMK Negeri 5 Bandar LampungLampung
IIINurul HidayatSMK Negeri 2 JeparaJawa Tengah
H.IFardan Adam FawziSMK Negeri 11 SurabayaJawa Timur
H.IIZainur SafrudinSMK Negeri 1 BanjarbaruKalimantan Selatan
49TextileIDiah Ayu HeryamienSMK Negeri5 YogyakartaDI Yogyakarta
IIAditiya SyaftioSMK Negeri 4 PekanbaruRiau
IIINingsih PratiwiSMK Negeri 5 PaluSulawesi Tengah
H.ISanti FaradinaSMK Negeri 3 PekalonganJawa Tengah
H.IILuthfir Rahman YudhistiraSMK Negeri 58 JakartaDKI Jakarta
50CeramicsII Made Krisna BayuSMK Negeri 2 SukawatiBali
IIAdib IrawanSMK Negeri 2 JeparaJawa Tengah
IIIDoni SuhandaSMK Negeri 14 BandungJawa Barat
H.IJoko SudarnoSMK Negeri 5 MalangJawa Timur
H.IIAndika SMK Negeri 2 TenggarongKalimantan Timur

NOSTALGIA "Berkarya Lewat Mading" 5 Tahun yang Lalu .

Ini bukan termasuk karya baru, sebenarnya ini pernah di publikasikan dan ada pada koran RADAR BANTEN, cuma waktu itu saya masih tidak terlalu mengerti seberapa pentingnya arsip kecil ini, setelah saya cari di map ternyata sudah tidak ada korannya, tapi ketika saya cari di google, saya cuma bisa tersenyum. Saya pernah menjadi salah satu bagian kecil di dunia SASTRA :)
Sayangnya fotonya nggak ada walaupun sudah di cari ke mana-mana, tapi ada dengan adanya tulisan ini saya sudah merasa lebih dari cukup, ayolah terus menulis dan tulis untuk dirimu dan orang lain, biar kata wawasannya hanya seperseribu, tapi itu akan sangat bermanfaat.

BERBAGILAH DENGAN MENULIS,
MENULIS KARENA DIRIMU SENDIRI DAN MENULIS UNTUK BISA DI MANFAATKAN OLEH ORANG LAIN. - Dita Wahyuningtya :D


BERKARYA LEWAT MADING
26 APRIL 2008


Materinya pun banyak banget, mulai dari artikel/tulisan lepas, cerpen, puisi, pantun, tips, zodiak, karikatur, hingga jokes. Materi-materi tersebut mereka buat sendiri, namun bisa juga didapet dari media cetak dan internet.
Eskul mading di tiap sekolah emang enggak se populer eskul-eskul lainnya, kayak Paskibra, PMR, maupun Pramuka. Buktinya aja tim mading setiap sekolah nggak banyak yang ikut gabung. Seperti halnya di SMPN 2 Serang, tim maddingnya cuma memiliki anggota sebanyak 10 siswa.
Namun, mading yang punya nama KHARISMA ini terbilang eksis dalam penerbitan. Pergantian edisi madingnya pun dilakukan seminggu sekali. “Kita ganti edisi tiap Sabtu. Materi-materi yang udah kekumpul di tim mading, terus kita tempel. Siapa aja boleh masukin tulisan ke mading KHARISMA. Yang penting dia warga SMPN 2 Serang termasuk guru-gurunya,” ujar ketua mading Dita Wahyuningtyas.
Dita ngaku kalo madingnya ini punya tema tersendiri tiap kali tampil. Hanya saja timnya masih tergantung dengan bahan-bahan ataupun materi-materi yang masuk. “Kita nerima tulisan apa aja, kayak puisi, cerpen, atau resensi. Semua bahan yang masuk akan kita editi dulu. Biar kata-katanya menarik dan nggak ngebosenin kalo dibaca,” ungkap Dita.
Sebelumnya, lanjut Dita, tim mading melakukan rapat terlebih dahulu. Hal itu untuk menentukan materi apa saja yang akan ditempel pada edisi berikutnya. “Kita kumpul rapat itu biasanya hari Senin. Di rapat itu kita bagi-bagi tugas ke tiap-tiap anggota,” tandas Dita.
Meski dukungan ataupun dorongan dari pihak sekolah besar, tapi jika tidak dibarengin sama kemauan siswa, nampaknya upaya penerbitan mading sulit berjalan. Hal tersebut dialami oleh pengurus OSIS SMPN 1 Taktakan. Walau pihak sekolah telah menyediakan fasilitas, anggota-anggota OSIS belum siap untuk mengaktifkan mading. Pasalnya, para pengurus OSIS sekarang baru saja terpilih. Makanya mereka belum mempersiapkan untuk menjalankan mading di sekolahnya. “Kita baru aja kebentuk, jadi kita belum siap soal mading. Tapi untuk program-program mading ke depannya, kita udah ada konsep yang nantinya mau kita pakai. Untuk sementara ini, mading sekolah masih OSIS yang pegang,” tutur Ketua OSIS Badrudin.
Namun, imbuh Badrudin, ke depannya pengurus OSIS berencana membentuk tim mading sekolah. “Sekarang, temen-temen OSIS lagi fokus buat ngadain perpisahan. Rencananya untuk tim mading ini akan kita seleksi dan diambil dari tiap kelas, kecuali kelas IX. Rubriknya tergantung sama tim madingnya. Biar mereka bebas nyalurin kreativitasnya,” kata Badrudin.
Beda dengan SMAN 2 Rangkasbitung. Saking tertariknya dengan kegiatan jurnalistik, sampai saat ini mereka punya dua buah mading. Bahkan sekolah yang berada di kawasan Ona ini pernah jadi juara lomba mading tingkat SLTA, dalam rangka bulan bahasa 2004 se Kabupaten Lebak. Mading pertama diletakkan di dekat ruang guru, mading tersebut dikelola OSIS bidang mading. Sedangkan mading yang ada di sebelah ruang perpustakaan, dipegang oleh pengurus Ikatan Remaja Masjid Al-Muhajirin (Irmamah).
“Mading depan untuk sementara dibiarkan kosong karena kesibukan siswa-siswanya menjelang ujian. Sementara Mading belakang masih terlihat aktif, materinya khusus buat keagamaan. Mading belakang bisa dimanfaatin buat pengetahuan, nyalurin kreativitas siswa, juga buat jalan dakwah,” kata Dwi Kania, sekretaris Irmamah.
Lain lagi dengan SMKN 1 Rangkasbitung, madingnya terbit seminggu sekali. Mading yang mereka miliki punya tiga bagian atau rubrikasi. Bagian pertama buat IPTEK, dan bagian kedua buat kreasi siswa, bisa dalam bentuk cerpen, puisi, dan pantun. Sedangkan bagian terakhir ada gambar hasil kreasi siswa, contohnya karikatur.
“Karikaturnya boleh apa aja, asal jangan tentang percintaan. Banyak banget yang bisa kita dapetin dari mading. Selain bisa ningkatin kreativitas, mading juga bisa dimanfaatin sebagai sarana informasi, dan juga mencari bibit-bibit yang punya bakat, baik dalam menggambar atau menulis,” terang Sekretaris Mading M Jumadi.
Mading bagi SDN Cilegon XII merupakan hal yang penting. Hanya saja mading sekolah yang satu ini tidak diisi oleh siswa-siswanya, melainkan oleh guru-gurunya. Selain dihiasi dengan foto-foto kegiatan sekolah, mading itu pun diisi oleh berbagai informasi tentang kesehatan.
Sayangnya, mading itu kini sepi dengan tulisan. Hal itu dikarenakan kesibukan para guru dari sekolah yang pernah mendapat juara 3 UKS se-Kota Cilegon. “Karya-karya siswa pun kita pajang, tetapi bukan di madding, melainkan di kelas masing-masing,” ujar Dra Suluhiah, Kepala Sekolah.
Beda lagi dengan SMP Mardiyuana Serang yang kegiatan madingnya sudah lama diadain. Kreasi yang ditampilkan siswa pada mading itu juga sangat bervariasi. Mulai dalam bentuk puisi, cerpen, kata-kata mutiara, dan lainnya. Hamdani, pembimbing mading ngejelasin, antusias siswa terhadap mading sangat besar. Hal tersebut dapat di buktikan dengan karya yang sering ditempelkan di papan mading selalu bervariasi, dan dari dulu sampe sekarang masih tetap jalan.
Disamping itu, pelatihan yang diberikan terhadap siswa pun kerap dilakukan untuk menambah wawasan. “Pihak sekolah sangat mendukung terhadap kegiatan siswa dalam bidang mading. Berbagai fasilitas kita upayakan untuk menggerakkan mading. Supaya tetap bertahan dan lebih maju lagi. Lewat mading, siswa dapat termotivasi untuk mengeluarkan segala kreativitasinya dalam bidang jurnalistik,” ujarnya.
Setiap mading yang ada di sekolah tak semuanya berjalan mulus dalam memajang karya-karya siswa. Seperti halnya mading SMPN 6 Serang, materi mading baru diganti sekitar 3 bulan sekali. Mading tersebut diibaratkan seperti ‘hidup segan mati tak mau`. Soalnya, tiap anggota bersikap masa bodoh dalam mengurus mading. “Mading sekolah ini diganti setiap 2 bulan sekali. Bahkan beberapa bulan lamanya baru diganti. Kurangnya kreativitas siswa menunjukkan hasil karya dan kreasi mereka, tetap menjadi kendala utama,” tutur Usnaini, Wakasek Kesiswaan.
Kondisi berbeda terlihat di SMPN 1 Cipocok Jaya, sekolah ini memiliki mading di depan sekolah dan setiap sudut kelas masing-masing. Tampak mading tersebut hidup dengan karya-karya siswa, mulai dari puisi, komik, cerpen, curhat, opini, kegiatan sekolah, hingga pengumuman. Kebanyakan hasil karya mereka yang dipasang dijadwal dengan sistem rolling.
“Setiap siswa menampilkan kreativitas mereka berupa karya apapun di mading depan sekolah atau sudut kelas yang sudah disediakan. Hal itu dilakukan sebagai wadah aspirasi kegiatan atau kreativitas. Bahkan bongkar pasang mading dilakukan setiap 2 minggu sekali,” ujar Andang, Pembina Mading.
Mengelola mading itu ternyata gampang-gampang susah. Hal itu terungkap dari Pembina Mading SMPN 5 Cilegon Siti Hafifah. “Yang paling susah adalah menggerakan siswa untuk ikut bergabung dan mengelola mading. Karena para siswa masih tidak percaya diri untuk menerbitkan karyanya melalui mading,” papar Siti Hafifiah yang biasa disapa Fifi.
Menurutnya, banyak siswa yang punya potensi menulis, tapi mereka kebanyakan masih enggan menyalurkan tulisannya lewat mading. “Begitu juga dengan tim mading, mereka terkadang bermalas-malasan mencari bahan atau materi untuk diterbitkan setiap Minggu,” terangnya.
Cara untuk mengajakanya, kata Fifi, yaitu dengan melihat hasil karya siswa yang memiliki kemampuan tersebut. Lalu meyakinkan bahwa karyanya bagus dan layak untuk diterbitkan di mading sekolah. “Padahal mading merupakan sarana kreativitas buat mengembangkan bakat dibidang tulis menulis, yang bisa mengasah keahlian siswa,” ujarnya.


Cimahi, 30 Mei 2013

Rabu, 24 April 2013

POHON PADA PERKARANGAN YANG SAMA



Pohon yang dulu pernah tinggal di perkarangan itu, dan tumbuh tidak terlalu lama. Yang kecil tapi sangat rimbun, pernah menjadi inspirasi saya kini telah tinggal dalam perkarangan yang lebih luas dengan tempat yang seharusnya.

Perkarangan itu menjadi tempatku tumbuh, lebih lama dari yang sebelumnya. Dan saya telah banyak belajar dari pohon sebelumnya.

Saya akan hidup di sini lebih baik dari sebelumnya, untuk seseorang yang akan menjaga dan merawatku. Sampai kapanpun saya akan tetap di sini, tidak akan pernah berpindah pada perkarangan manapun, agar ketika pemilikku membutuhkan teman yang bisa mencurahkan hatinya, ia bisa bercerita sesuka hatinya tanpa takut aku pergi atau jauh darinya.

Terima kasih pohon yang sebelumnya hadir, mengajari pemilikku cara merawat dan menjaga saya dengan begitu indah dan sederhana, hingga saya takut kehilangannya. Dalam kerinduan yang mengalir antara saya dan pemilikku, ada kamu yang mengalir di dalam kenangannya, dan mungkin tidak akan lepas. Dan saat ini saya belajar ikhlas :')

Selasa, 16 April 2013

SAYA TAK SEHEBAT PENYAIR PUJANGGA

Ini sudah terlalu lama, sangat lama.
Bagaimana mungkin hanya tetesan embun bisa menjadi topik hangat di buah bibir para penyair. Kamu 'katanya' bukan siapa-siapa mereka, jadi bisakah saya menggantung harapan saya merindukanmu, embun?
Saya tak sehebat para penyair pujangga, tapi kita bisa saling mengisi aneka irama tentang rasa yang nestapa.


Banyak cerita menyisir rasa menjadi sebuah asa, yang tidak pernah kita tau kapan waktunya.
Tapi, bagaimana jika penyairmu dulu kembali memanggilmu, meneriakimu berpulang padanya?
Saya takut, takut mendung mengabutkanmu hilang dari pandangan. Saya tak sehebat penyair pujangga.
Kamu terletak dalam satu dimensiku, yang tidak ada orang yang tahu, dan mampu mecurimu dari pandanganku.

Naasnya, aku begitu cemburu.
Mengotori karya penyairmu -dulu- dengan rasa keingin tahuanku.
Meneriaki namamu dari penikmat karya penyairmu.


Sampai saat ini, telalu begitu lama.
Saya bukan penyair pujangga yang bersuara bak ombak memecah samudera.
Aku takut embunku, aku takut kamu hilang dari pandanganku, hilang dari ketidak tahuanku.
Aku takut.






Cimahi, 16 April 2013

Minggu, 31 Maret 2013

Berjalan di atas proses pendewasaan

"Saya pengen seperti dia", begitulah dulu yang sering ia katakan pada beberapa orang, yang benar-benar ada untuk percaya dan memahami dirinya.
Siapa sangka, wanita berparas jawa ini tidak menyukai dirinya sendiri, "nggak menarik" kesimpulannya.
Sahabat atau teman-teman yang pernah mengenalnya padahal memiliki pesepsi yang berbeda. Berani, cerdas, berkarakter, ramah dan aktivis begitulah anggapan mereka. Tapi ternyata jika diri sendiri yang menilai, bisa lebih baik atau mungkin lebih buruk.

Benar, menjadi lebih baik itu suatu keharusan, proses yang panjang. Tapi menilai diri sendiri terlalu rendah juga bukan metode yang 'pas' untuk membentuk identitas individu. Apalagi jika telah banyak bertemu orang-orang hebat, yang jauh lebih berbakat, kreatif dan berkarakter. Semakin minim saja penilaian pada sendiri.

Tapi perempuan muda yang baru menginjak usia tujuh belas tahun ini mulai belajar, pribadi luar biasa pada individu lain bukan menikam dirinya untuk dinilai semakin rendah. Ia sudah mampu belajar - karena proses kematangan pendewasaan untuk menjadikannya tolak ukur dan batu loncatan menjadi pribadi yang berkualitas.

Itu terjadi ketika dia mengenal seseorang - secara diam-diam, bahkan belum pernah bertemu atau sekedar menyapa, ia menemukan suatu magnet yang mempersepsikan perempuan yang baru dikenalnya adalah sosok yang imajinatif, penuh kreatif dan inovatif, bahkan terlihat aura cerdasnya ketika ia mulai berbicara di dunia maya dan aktif pada beberapa kegiatan. Semakin giat mencoba mengetahui dirinya, semakin belajar pula bagaimana membentuk karakter yang sama pada perempuan yang baru dikenalnya.

Barulah ketika beberapa bulan ia mencoba, ia menyadari bahwa itu bukanlah dirinya yang sesungguhnya. Dia berkelana dengan kegiatan positifnya tapi bukan dengan jiwa yang dimilikinya, melainkan dengan jiwa pada sosok perempuan yang baru dikenalnya.

"BODOH!" begitulah ia ucapkan terus-menerus, menghakimi dirinya yang ketika dulu terlalu memaksa menjadi orang lain. Membawa dirinya mengikuti sesuatu yang bukan ia sukai, membodohi bakat dan kemampuannya. Sehingga sayang, bakat besar yang dimilikinya, sudah lama tidak ia asah.

Dan kini, ia sedang sibuk bercerita pada salah satu media yang bisa mengungkapkan perjalannya - proses pendewasaannya. Ia mulai belajar bagimana se-tidak menyenangkannya menjadi bukan dirinya, hanya demi mendapatkan predikat yang menarik tapi tidak sesuai dengan dirinya. "Aku ini luar biasa, aku ini mampu, hanya perlu mencari media yang memfasilitasi dan membimbingku menjadi pribadi berkarakter lainnya. Aku bukan dia, dia juga bukan aku. Ada masa depan yang perlu aku untai dari saat ini, dan aku akan menjadi pribadi yang luar biasa!" ketiknya pada media tersebut. Dia mengetik dengan senyum imaginatifnya, karna yang ia tulis adalah pengingatnya, salah satu bakanya yang sedang ia asah .

Untuk aku, kamu dan kita yang memiliki pribadi luar biasa.









Dita Wahyuningtyas
31 Maret 2013